U M A R | U Z A I R

dan kisah-kisah dari kerlingan matanya

Pulang Ke Pulau. (0)

Thursday, December 06, 2012 by , under

i.

Pangkor melipur rimba,
Hutannya dara hijau baldu,
Pasirnya emas berkota-kota,
Saf-saf ombak ribuan batu,
Lautnya kilau asyik berkaca,
Tempat jemur si tubuh aku,
Ada kota batu lusuh Belanda,
Tempat jua nelayan berpukat lalu,
Belah utara deretan rumah Cina,
Belah selatan pepondok Melayu,
Di jeti Pangkor labuhan pertama,
Bertabur solok-solok rindu..

17 November 2012

ii

Kuala Kangsar zahir keMelayuan,
Sultan Azlan mengarena kesultanan,
Lembah bayi berlerengan,
Baitul Rahmah di pinggir pekan,
1911 waktu pepapan dipakukan,
101 tahun tertinggal bercompangan,
Si misai bertompok menjadi tuan,
Tidak mungkin kerajaan Perak terlepas pandangan?

18 November 2012

iii

Masih ingat aku diterbangkan ke Taman Budaya Padang, Indonesia sebagai bintang tamu? Nah, ini video persembahannya pada malam itu. Sandar, rilek dan pasang telinga.


v.

Biar aku sudah lama tidak bermanja dengan penghasilan naskah bentuk cerpen apalagi novel, penghidupan sehari-harian yang penuh dengan debu siku liku membuahkan banyak perkara untuk dikaryakan. Seperti - i, sajaknya terhasil selepas pertama kali aku jejaki Pangkor yang sebetulnya tidak segah seperti yang dicanang orang ramai. Menurut aku Pangkor itu biasa-biasa tapi ada jiwa. Kata orang-orang yang mendiaminya, hutan Pangkor masih belantara dan tidak ditebang sentuh. Aku dapat lihat itu sewaktu dibawa kelilingi pulau. Menerusi sajak itu aku luahkan apa yang ternampak mata. 

Seperti - ii, pertama kali juga aku singgah ke Kuala Kangsar bandar DiRaja. Berbanding yang lain, aku tak pasti samada orang-orang lebih biasa menghadap apa yang terhidang depan mata, hari itu aku dibawa masuk ke sebatang jalan lama yang di balik sepohon rimbun itu ada sebuah rumah lama masih terduduk bangga dengan tetiang atas tanah berumput hijau segar. Baitul Rahmah begitu sepi dibiarkan tanpa penjagaan padahal menurut aku seni binanya paling mengagumkan. Rumahnya lambang kekuasaan Melayu di tanah ini suatu waktu dulu. Ibarat sedang menghirup suatu rasa aneh sewaktu aku diam berdiri memandang atapnya. Yang aneh itu yang meniup semangat tegar untuk terus memperjuang apa yang sedang dijuang 

Sibuk!

Mujur ini bulan kali pertama aku mempersiap sebuah acara sastera besar. SENI ISLAM : Malam Seni & Puisi Islami Numera yang jaya terlangsung 28 hingga 29 November lalu terbangkit dari kekuatan dari acara yang sudah-sudah aku lakukan. Justeru kepenatannya sudah terbiasa. Pun, Disember ini aku tak sepi, ada beberapa acara yang sudah ditulis dalam diari di iPad. 14 hingga 17 Disember aku dihubungi dan diundang sendiri oleh sasterawan besar dari Perak, Malim Ghozali PK ke Festival Pangkor 2012. 

Festival Pangkor sungguh prestij. Tahun yang sudah aku cuma menatap reviewnya di kaca tv. Ia besar kerana menyatukan ramai sasterawan dari pelusuk Malaysia dan pengisiannya jitu. Tahun lepas aku barangkali agak asing di mata penggiat sastera negara tapi tahun ini langsung diundang ke sana. Ini barangkali boleh jadi kayu ukur keberjayaan aku memperkenalkan diri sedikit demi sedikit buat mata-mata di dalam industri sastera Melayu. Ya, aku bakal pulang lagi ke pulau situ. 

Jodoh?

UU.



| edit post

0 Reply to "Pulang Ke Pulau."