U M A R | U Z A I R

dan kisah-kisah dari kerlingan matanya

Bayang si Tampan. (0)

Friday, December 09, 2011 by , under

Senyap. Terang tapi kebisingan. Ada omel omel suara manusia berselerakkan. Kekadang dia dengan sepi, tapi penuh isi. Kalau dia sibuk menyuapkan, akalnya asyik terbang. Tiba tiba - senyap.

"Hey, engkau!" Suara kosong Bayang memanggilkan.

"Siapa?"

"Engkau, si Tampan.." Bayang pasti.

"Engkau, siapa?"

"Aku - Bayang.."

"Mengapa aku, kau panggil?" Tampan bersoal.

"Kelmarin sebelum petang, aku ngerling pandang elok pada tubuh rupa engkau..." Bayang mengata.

Si Tampan melayang akal gelimpangan. Masih tertanggung rasa tanya, apa itu perlian atau pujian.

"Lain apa yang kau lihat pada aku, Bayang?"

"Ya, ribu ribu helai halus yang menjalar atas ubun kepala engkau sudah bukan pekat kehitaman..."

"Ya, Kerana aku kelmarin mewarnakan..."

"Mengapa si Tampan? Tiada engkau rasa bangga dengan rupa yang sudah lawa? Lalu engkau mencairkan hitam itu?"

"Bukan, aku cuma mahu rasa sedikit lain, Bayang.."

Bukankah engkau sudah serba lain dari yang selalu dipandang sepasang matamu?"

"Sedarlah aku akan itu, cuma aku mahu ada sedikir lagi kelainan..."

Bayang menyeru seorang lelaki; bagai ditiup anginnya entah dari pelusuk mana. Tertusuk mata si Tampan pada jejaka berupa dari tanah Nabi sana. Pada kerusi di hadapan, punggungnya dilabuhkan.

"Bayang, apa engkau sengaja menduga, memeritkan?"

"Ya, biar kau lihat betapa asli yang dikasi Tuhan, dengan apa yang diperjudikan dua tangan pada sa pertubuh badan..."

"Fahamlah aku, Bayang..."

"Nah, segeralah engkau kembalikan. Aku rindu pada helai helai rambutmu yang melingkar ke tengkuk dan kehitaman..."

Tampan angkat duduk. pada gunung dan batu batu hitam dia pulang. Bayang membontoti; diam dan setia, tetap dari belakang.



| edit post

0 Reply to "Bayang si Tampan."