Di pangkuan langit bulan tersenyum
Ketika nyanyikan lagu run jhun
Taufan kencang melanda
Kelip-kelip terbang
Ungkapan muncul dari bibir yang diam
Dalam dunia penuh bisu
Di hilir sungai Yamana;
Rebahkan jasadku
Rebahkan jasadku
Damaikan seisi penjuru
Sampai aku tahu
Kau bagai dejavu
Yang selalu dipujaku
Yang selalu dipujaku
0 Reply to "Pemuja Dejavu"
Leave a Comment